Pengertian
Mengenal web server merupakan suatu perangkat lunak atau software
yang ada dalam server memiliki fungsi untuk menerima halaman web sebagai
permintaan melalui protokol HTTPS/ HTTP atau yang biasa dikenal dengan
nama browser. Setelah itu harus mengirimkan kembali hasil dari
permintaan atau respon tersebut menjadi dokumen HTML.
Secara umum mengenal web server sebagai pemberi data pada web klien
atau browser diantaranya seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera,
Safari, dan lain sebagainya. Proses pemberian data tersebut berguna
nantinya agar dapat menampilkan konten pada halaman website tertentu.
Bisa dikatakan pada saat Anda melakukan pencarian di kolom search
engine maka yang akan di lakukan web browser adalah melakukan permintaan
data kepada web server. Tanpa adanya web server permintaan tersebut
tidak akan bisa diproses.
Fungsi
Jadi,
selain berfungsi sebagai komunikasi penghubung dengan situs web dan
memproses HTTP request yang dikirimkan oleh browser, secara umum
beberapa fungsi web server adalah sebagai berikut:
- Memastikan semua modul yang dibutuhkan tersedia dan siap digunakan
- Membersihkan penyimpanan, cache, dan module yang tidak terpakai
- Melakukan pemeriksaan keamanan terhadap HTTP request yang dikirimkan browser
Jenis-Jenis Web Server
1. Apache
Apache adalah layanan web server yang paling populer. Bahkan dari semua web server yang ada, Penggunaan Apache
mencapai 41.5%. Hal tersebut dikarenakan Apache sangat fleksibel, Apache
sendiri bisa digunakan untuk berbagai sistem operasi.
Selain fleksibel, Konfigurasi dan pengaturan apache sangat mudah dan
simple. Tidak ada pengaturan lebih lanjut untuk menggunakan web server
yang satu ini. Hal tersebut menjadi alasan banyak orang menggunakan
Apache sebagai web server.
Kelebihan Web Server Apache :
- Konfigurasi yang Lebih Mudah
- Bersifat Open Source
- Jumlah Pengguna banyak sehingga komunitas besar
2. NginX
NginX adalah sebuah web server kedua yang paling banyak digunakan
saat ini, Nginx atau bisa disebut Engine X banyak digemari karena
layanan server yang satu ini cukup stabil dan hemat resource.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa NginX menjadi web server nomor
dua yang paling banyak digunakan, Selain itu beberapa fitur NginX yang
bisa lebih baik dalam menangani website yang bertrafik tinggi menjadi
nilai plus NginX.
Kelebihan Web Server NginX
- Lebih Ringan
- Stabil dan Hemat Resource
- Performa lebih baik dalam menangani website bertrafik tinggi
3. Litespeed
Litespeed adalah sebuah web server yang bisa dikatakan sebagai pusat
kontrol website yang memiliki performa terbaik. Hal tersebut terbukti
dengan banyaknya penyedia web hosting yang menggunakan Litespeed sebagai
apps web server mereka.
Bahkan berdasarkan sebuah riset, Litespeed memiliki banyak kelebihan
diantaranya berupa kecepatan proses yang 50% lebih cepat dalam memproses
PHP dan 6x lebih cepat dibandingkan Apache.
- Fitur anti DDoS
- Adanya fitur recover kesalahan secara langsung
- Performa yang lebih baik
- Kompatibel dengan .htaccess
4. Microsoft IIS
IIS merupakan
kepanjangan dari Internet Information Service. Web server ini memiliki
banyak fitur yang bisa Anda gunakan, seperti diantaranya File Transfer
Protocol (FTP), pengelola web, NNTP dan Ghoper. Server ini mendukung
system operasi untuk Windows NT , 7 dan Windows Server 2003, Windows
2000 dan Windows XP. Untuk kerja PHP sendiri IIS lebih stabil, cepat dan
baik. Memiliki system diagnotistik yang bisa digunakan untuk melakukan
pengecekan terhadap kesalahan. Sangat kompetible dengan windows karena
memang IIS sendiri dirilis oleh Microsoft.
Cara Kerja
Sederhananya tugas web server adalah
untuk menerima permintaan dari klien dan mengirimkan kembali berkas yang
diminta oleh klien tersebut. Perangkat lunak web server terdapat pada
komputer server, dan di komputer ini pula data-data website tersimpan
dengan rapih. Sama halnya dengan komputer klien, komputer server juga
harus terhubung dengan jaringan internet untuk dapat diakses oleh klien.
Pada saat klien (browser) meminta data
web page kepada server, maka instruksi permintaan data oleh browser
tersebut akan dikemas di dalam TCP yang merupakan protokol transport
dan dikirim ke alamat yang dalam hal ini merupakan protokol berikutnya
yaitu HTTP dan atau HTTPS.
Data yang diminta dari browser ke web
server disebut dengan HTTP request yang kemudian akan dicarikan oleh web
server di dalam komputer server. Jika ditemukan, data tersebut akan
dikemas oleh web server dalam TCP dan dikirim kembali ke browser untuk
ditampilkan.
Nah, data yang dikirim dari server ke
browser dikenal dengan HTTP response. Jika data yang diminta oleh
browser tersebut ternyata tidak ditemukan oleh web server, maka web
server akan menolak permintaan tersebut dan browser akan menampilkan
notifikasi Page Not Found atau Error 404.
Meskipun proses atau cara kerja web
server di atas sepertinya sangat rumit, tapi pada prakteknya proses
tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Anda bahkan bisa sampai tidak
menyadari bahwa pada saat meminta suatu halaman web, ternyata hal itu
membutuhkan proses yang sangat panjang sampai halaman tersebut dapat
Anda lihat di browser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar