Pengertian
Network performance monitoring (NPM) menurut Techopedia adalah kegiatan atau proses untuk menganalisis, melacak, melaporkan, dan mengevaluasi kinerja jaringan komputer yang dilakukan secara rutin. Sehingga administrator jaringan dapat melacak kualitas dan kinerja layanan jaringan secara keseluruhan dan jaringan yang mendasarinya. Masih dalam artikel yang dimuat oleh techopedia, proses ini biasanya dilakukan menggunakan perangkat lunak maupun alat network performance monitoring yang memberikan metric ke dalam jaringan. Metric yang dimaksud ini memiliki beberapa ukuran yaitu keterlambatan jaringan, ketersediaan jaringan dan waktu respon, dan kecepatan pengunduhan dan pengunggahan jaringan. Kemudian, administrator jaringan akan mendapattkan notifikasi bila metric-metrik tersebut telah mencapai ambang batasnya. Sehingga dapat segera diatasi dan masalah yang terjadi tidak akan semakin besar dan menyebar.
Cara Kerja
Data-data yang bersumber dari SNMP, paket data, dan aliran data dikumpulkan oleh alat network performance monitoring yang akan memberikan informasi serta perspektif yang berbeda-beda tentang masalah yang terjadi. Hal tersebut sangat berguna untuk pengelolaan data. Tidak hanya dapat digunakan secara on-premis atau di tempat saja melainkan alat network performance monitoring ini juga dapat digunakan dalam on-cloud maupun perpaduan keduanya
Berikut ini adalah daftar definisi dan parameter untuk pengukuran network performance yang dapat digunakan ketika menganalisis requirement dan hasil dengan tepat
- Kapasitas (bandwidth): merupakan kapasitas data yang dapat dibawa pada sebuah sirkuit atau jaringan, biasanya diukur dalam bit per second(bps).
- Utilization: persentase yang digunakan dari total kapasitas yang tersedia.
- Optimum Utilization: Nilai rata-rata tertinggi utilisasi sebelum jaringan dinyatakan bekerja penuh. Throughput: kuantitas dari data yang sukses di transfer antara node per unit waktu, biasanya di ukur dalam detik.
- Offered load: jumlah dari semua data dari semua node di network yang siap untuk dikirimkan pada waktu tertentu.
- Accuracy: Jumlah traffic yang digunakan yang benar-benar di transmisikan, biasanya terkait dengan jumlah keseluruhan traffic.
- Efficiency: Sebuah analisis dari seberapa banyak usaha yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah throughput data.
- Delay (latency): waktu antara paket yang siap untuk di transimiskan dari sebuah node dan di kirimkan ketempat lain di dalam jaringan.
- Delay Variation: rata-rata dari jumlah delay yang bervariasi.
- Response time: sejumlah waktu antara sebuah request untuk beberapa network service dan sebuah respon kepada requestor.
Berikut merupakan parameter dari network performance dan penjelasannya
1. Bandwidth
Bandwidth adalah nilai perhitungan konsumsi transfer data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik atau yang biasa disingkat bps yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Bandwidth sendiri akan dialokasikan ke komputer dalam jaringan, dan akan mempengaruhi kecepatan transfer data pada jaringan komputer tersebut. Sehingga, semakin besar bandwidth pada jaringan komputer maka semakin cepat pula kecepatan transfer data yang dapat dilakukan oleh client maupun server. Pada sebuah jaringan komputer, bandwidth terbagi menjadi 2 yaitu bandwidth digital dan bandwidth analog. Bandwidth digital adalah jumlah atau volume suatu data (dalam satuan bit per detik/bps)yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi tanpa adanya distorsi. Bandwidth analog merupakan perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hz (hertz) yang dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat ditransmisikan dalam suatu saat.
Berikut adalah rumus dari bandwidth:
bandwidth = Σbits / s
2. Throughput
Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps.
Jika misalnya bandwidth kita yang kita ketahui adalah 64 kbps, kemudian kita ingin melakukan download file di Internet berukuran 128 kb, seharusnya file tersebut sudah sampai ke komputer kita hanya dengan waktu 2 detik (128/64), namun yang terjadi
sebenarnya file tersebut tiba dalam waktu 8 detik. Jadi bandwidth yang sebenarnya atau yang disebut throughtput adalah 128kb/8 detik = 16 kbps.
3. Latency
Latency adalah waktu yg diperlukan untuk memindahkan data dari satu titik ke titik yg lain. Satuan yg digunakan adalah nanoseconds (populer clock cycles=CL, di dunia IT dan di dunia memory dikenal juga dengan CAS Latency) yaitu waktu yg dibutuhkan ketika membaca memori dengan output yg dihasilkan. Dalam kasus SDRAM/DDRAM CL2 tergolong latency rendah, CL2.5 menengah dan CL3 adalah latency tinggi. Jadi Latency adalah waktu yg dibutuhkan dari membaca memori sampai menyajikan output dalam ukuran nanoseconds atau CL (clock cyles).
4. Jitter
Jitter adalah variasi waktu dari sinyal periodik dalam elektronik dan telekomunikasi, sering kali dalam kaitannya dengan sumber referensi jam. Jitter dapat diamati dalam karakteristik seperti frekuensi berturut-turut pulses, amplitude sinyal, atau fasa dari sinyal periodik. Jitter adalah signifikan, dan biasanya tidak diinginkan, faktor dalam desain hampir semua sambungan komunikasi (misalnya, USB, PCI-e, SATA, OC-48). Dalam jam pemulihan aplikasi disebut waktu jitter.
Jitter dapat di kuantifikasi dalam hal yang sama seperti semua waktu bervariasi sinyal, misalnya, RMS, atau puncak-ke-puncak. Lainnya juga seperti waktu-sinyal bervariasi, Jitter dapat dinyatakan dalam hal kepadatan spektral (frekuensi konten).
Perioda Jitter adalah interval antara dua kali efek maksimum (atau minimum efek) dari sinyal karakteristik yang berbeda secara teratur dengan waktu. Frekuensi Jitter, semakin sering dikutip sebagai nilai, dari kebalikannya. Secara umum, Jitter frekuensi rendah sangat tidak menarik dalam merancang sistem, dan rendahnya frekuensi cutoff untuk Jitter biasanya ditentukan pada 1 Hz.
5. BER (Bit Error Ratio)
BER (Bit Error Rate atau Bit error ratio) merupakan sejumlah bit digital bernilai tinggi pada jaringan transmisi yang ditafsirkan sebagai keadaan rendah atau sebaliknya, kemudian dibagi dengan sejumlah bit yang diterima atau dikirim atau diproses selama beberapa periode yang telah ditetapkan.
Jumlah bit error (kesalahan bit) adalah jumlah bit yang diterima dari suatu aliran data melalui jalur komunikasi yang telah berubah karena gangguan derau (noise), interferensi, distorsi, atau kesalahan sinkronisasi bit.
Sebagai contoh, diasumsikan berikut ini urutan bit yang ditransmisikan:
0 1 1 0 0 0 1 0 1 1,
dan pada alat penerima akan menterjemahkan urutan bit sebagai berikut:
0 0 1 0 1 0 1 0 0 1,
Maka BER pada kasus ini ada 3 kesalahan penafsiran bit (yang digaris bawah) kemudian sebagai nilai BER yang dihasilkan adalah nilai kesalahan ini dibagi dengan sejumlah bit yang kirim yaitu 10 bit, sehingga didapatkan 0.3 atau 30%.
Daftar Server Monitoring Tools Free Terbaik
1. Server & Application Monitor
Tools satu ini tersedia bagi Anda secara gratis selama 30 hari masa uji coba (free-trial). Server & Application Monitor ini memberikan lebih dari sekadar tools basic yang kebanyakan beredar di internet. Tools yang biasa disebut dengan singkatan SAM ini juga memungkinkan Anda untuk melakukan monitoring yang out-of-the-box. Cobalah untuk menguliknya, Anda akan mengetahui keunikan dari tools satu ini dibanding server monitoring tools pasaran lainnya. SAM juga bisa digunakan untuk multi-vendor server hardware dan juga untuk lebih dari 200 aplikasi yang butuh server monitoring komprehensif semacam Windows, Linux, Java, IIS, Exchange, Active Directory, dan masih banyak lagi yang lainnya. SAM juga menyediakan berbagai metrik akurat yang mudah diidentifikasi. Anda jadi bisa mengatasi isu kapasitas server Anda sebelum masalahnya berdampak pada bisnis yang sedang dijalankan.
2. AppOptics
Tools satu ini juga tersedia gratis selama 14 hari masa percobaan (free trial). Hal ini sebenarnya wajar karena Anda pastinya membutuhkan server monitoring tools terpercaya yang akurat. Nah, Anda bisa juga coba AppOptics dan eksplor apa saja fitur terbaik dari tools ini. Jika Anda mencari tools yang bagus dengan harga terjangkau, AppOptics bisa jadi pilihan Anda. Tools ini bisa dikatakan powerful dengan fokus utamanya sebagai SaaS application monitoring tool. Bahkan AppOptics ini bisa diintegrasikan dengan tools lain yang sudah Anda gunakan, tersedia 150 lebih integrations dan juga plugins.
3. Monitor.Us
Ini adalah server monitoring tools gratis berbasis cloud dari TeamViewer (jika Anda pernah belum pernah mendengarnya, TeamViewer ini sendiri memungkinkan Anda untuk berbagi layar secara jarak jauh dengan pengguna CPU lain). Monitor.us ini mampu memantau server dari Windows dan Linux secara gratis. Tools satu ini juga bisa memberi Anda pandangan tentang kesehatan dan ketersediaan workstation serta server Anda, termasuk juga CPU, memori, disk, dan bandwidth. Karena di-hosting dengan teknologi cloud, Anda jadi tidak perlu reot-repot menginstal, mengkonfigurasi, atau melakukan pembaruan seperti tools pada umumnya di internet. Selain server monitoring, Anda juga bisa memantau network dan database dengan membuat terlebih dahulu dashboard khusus.
4. Nagios Core
Hal pertama yang paling menonjol dari tools gratis satu ini secara sekilas adalah kesederhanaan tampilannya yang membuatnya tak terlalu mendistraksi dari tujuan utama server monitoring tools. Nagios Core sudah banyak sekali sebenarnya dipakai oleh para developer di seluruh dunia karena sifatnya yang open-source. Banyak pakar IT yang bilang kalau tools satu ini secara budget paling efektif, mudah dikustomisasi sesuai keperluan dan bila Anda mengalami kesulitan sudah ada komunitas yang kuat untuk mendukung. Walaupun tampilannya sederhana, tapi cukup sulit untuk melakukan instalasi dan mengkonfigurasinya. Jadi, jika Anda suka belajar dan mengeksplorasi sendiri, tools satu ini pasti cocok bagi Anda.
5. Solarwinds Server Health Monitor
Ini adalah server monitoring tools gratis yang memungkinkan Anda untuk mengecek kesehatan, status dan ketersediaan server dalam beberapa menit. Solarwinds Server Health Monitor ini juga memungkinkan Anda untuk melihat status dari komponen hardware critical server semacam kecepatan fan, temperatur, power supply, CPU, baterai, dan lain-lain. Tools ini mengklaim diri bisa mengidentifikasi secara cepat. Masalah-masalah yang akan diidentifikasi tentunya yang berdampak pada server dan performa aplikasi. Monitoring tools ini juga bisa digunakan pada Dell PowerEdge, HP ProLiant, IBM eServer xSeries servers, dan VMware ESX/ESXi hypervisor.
6. Ganglia
Tools satu ini bersifat open-source dan didesain khusus bagi sistem computing yang high-performance, semacam cluster dan grid. Tools ini menghasilkan data analisis yang mudah untuk diukur. Ganglia memanfaatkan banyak teknologi mumpuni seperti XML untuk representasi data dan XDR untuk transportasi datanya. Salah satu tujuannya adalah untuk membuat struktur data dan algoritma yang berfokus pada efisiensi maksimal, serta menghasilkan overhead bagi setiap node. Ganglia juga merupakan platform monitoring yang powerful untuk mendukung berbagai sistem operasi dan prosesor di pasaran.
7. Collectd
Collectd merupakan server monitoring tools gratis yang bersifat open source. Tools ini bekerja dengan mengumpulkan statistik dari performa basic system dan menampilkan hasil datanya dalam berbagai format semacam file RRD. Collectd ini di-coding dengan bahasa pemrograman C++ dan dapat digunakan bagi berbagai macam sistem operasi. Jadi, Collectd ini biasa digunakan untuk menemukan apa bottleneck-nya, melakukan monitoring, dan memprediksi load sistem yang over-time dan memberikan peringatan pada Anda sebagai user. Biasanya developer menggunakan Collectd yang diintegrasikan dengan berbagai graphing tool semacam Graphite, Grafana, atau Cacti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar